Sharm El-Sheikh (14/11/2022). Kegiatan Indonesia Pavilion COP 27 UNFCCC yang berlokasi di Sharm El-Sheikh, Mesir dilaksanakan pada tanggal 6-18 November 2022. Kepala Pusat Fasilitasi Penerapan Standar Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Pusfaster), Yeri Permata Sari, S.Hut., M.T., M.Sc. menjadi salah satu pembicara sesi Talkshow pada hari ke-7 COP 27 UNFCCC yang bertajuk The Role of Standard to Accelerate Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 as part of Indonesia’s NDC. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada tanggal 14 November 2022 dengan judul paparan yaitu “Existing National Standards to Support Climate Action through Sustainable Consumptions and Production Implementation in Forestry Sector”. Kapusfaster secara garis besar menjelaskan komitmen Pemerintah Indonesia dalam mitigasi pengendalian perubahan iklim melalui aksi dan kebijakan yang menyeluruh diterapkan di Indonesia, yaitu kebijakan FOLU Net Sink 2030 di Indonesia, dukungan program Sustainable Consumption and Production (SCP), dan dukungan standar nasional terhadap upaya pengendalian perubahan iklim di Indonesia.

Menindaklanjuti Paris Agreement, Indonesia mengambil beberapa kebijakan antara lain dengan diundangkannya UU No. 16 Tahun 2016 tentang Pengesahan Paris Agreement to the UNFCCC, diikuti dengan dokumen Nationally Determined Contribution (NDC) pertama pada tahun 2016, Roadmap NDC pada 2019, Updated NDC dan LTS-LCCR pada 2021, dan Enhanced NDC pada 2022. Keputusan Menteri LHK No. 168/2022 tentang Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 untuk Pengendalian Perubahan Iklim yang dirilis pada 24 Februari 2022 menunjukkan komitmen Pemerintah Indonesia untuk mengupayakan aksi pengendalian perubahan iklim di Indonesia, terutama dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya.

Kebijakan tersebut akan berjalan maksimal dengan dukungan program Sustainable Consumption and Production (SCP), yaitu salah satunya melalui Pengadaan Barang dan Jasa Ramah Lingkungan/Green Public Procurement (GPP) di Indonesia yang memasukkan aspek lingkungan dalam pengadaan barang dan jasa di lingkup Pemerintah/Lembaga. SCP merupakan program nasional yang mendukung kelestarian untuk meningkatkan cadangan karbon melalui ekolabel dan GPP. Kriteria ekolabel memuat persyaratan yang menyangkut parameter teknis produk dan parameter lain terkait dengan aspek lingkungan, yang ditetapkan berdasarkan pertimbangan pada dampak lingkungan penting sepanjang daur hidupnya. Oleh karena itu, ekolabel untuk produk-produk kehutanan menjadi indikator pencapaian target FOLU Net Sink 2030, terlebih karena ekolabel mensyaratkan pengolahan produk yang meminimalisir emisi dan efisien dalam penggunaan bahan baku. Ekolabel juga menjamin kelestarian melalui peningkatan rendemen produk kayu/kertas yang dihasilkan di industri sehingga eksploitasi terhadap hutan dapat diminimalisir. Sampai saat ini pelaksanaan GPP masih berproses, namun dapat menjadi salah satu terobosan bagi perbaikan lingkungan sebagai bagian dari mitigasi perubahan iklim.

Secara keseluruhan, kebijakan FOLU Net Sink 2030 dan dukungan program SCP melalui GPP diperkuat oleh standar-standar yang sudah ditetapkan dalam rangka mitigasi perubahan iklim di Indonesia. Saat ini Indonesia sudah memiliki standar nasional yang mendukung FOLU Net Sink 2030, yaitu: Pertama, standar untuk pengukuran gas rumah kaca, Indonesia memiliki standar untuk metodologi aksi iklim dan seri standar ISO GRK yang diadopsi. Kedua, untuk meningkatkan cadangan karbon lahan, Indonesia memiliki standar untuk rehabilitasi hutan dan lahan, standar untuk multi-bisnis dan teknik manajemen produksi, dan standar untuk replikasi ekosistem, ruang terbuka hijau dan ekoriparian.

Categories:

Tags:

Comments are closed

PENERAPAN DAN PENILAIAN KESESUAIAN SPM-FP
Penerapan dan Penilaian Kesesuaian SPM-FP
SPMFP2-01
BATIK DARLINGKU
Bimbingan Teknis Elektronik Standardisasi Lingkungan dan Kehutanan
batikdarlingku