International Standardization Organization Technical Committe 207 pada bulan September 2015 yang lalu telah menerbitkan ISO 14001:2015, dan telah diadopsi oleh Indonesia menjadi Standar Nasional Indonesia (SNI) ISO 14001:2015 Sistem Manajemen Lingkungan (SML).

Sebagai persyaratan dan panduan penggunaan bagi para pelaku bisnis/perusahaan, SML ini memberikan organisasi suatu kerangka kerja untuk melindungi lingkungan dan tanggap terhadap perubahan kondisi lingkungan dalam menyeimbangkan kebutuhan sosial ekonomi yang dilakukan secara sinergi dengan tujuan pengelolaan perusahaan, serta untuk menjaga lingkungan dari dampak buruk limbah industri yang dihasilkan.

Oleh karena itu, Pusat Standardiasi Lingkungan dan Kehutanan mengadakan bimbingan teknis selama 3 (tiga) hari di Bandung yang melibatkan berbagai pihak, terutama perwakilan dari beberapa industri untuk dimintai komitmennya agar menerapkan sitem manajemen lingkungan (SML) dalam menjalankan aktivitas perusahaannya.

Dengan penerapan SML SNI ISO 14001:2015 para pelaku industri binaan BPLHD provinsi dan kabupaten/kota diharapkan dapat meningkatkan kinerja lingkungan sehingga dapat mengurangi beban pencemar di DAS Citarum.

Sungai merupakan muara tempat bertemunya air dan limbah yang dihasilkan dari proses alam dan akibat aktivitas manusia. Beberapa sungai mengalir dari wilayah hulu hingga mengalir sampai ke laut. Pemanfaatan sungai sangat bervariasi dari hulu hingga hilir untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, irigasi, pertanian, peternakan dan industri.

Dengan perkembangan industri di sepanjang sungai dan tidak terkelolanya limbah industri dengan baik dapat mengakibatkan pencemaran air sungai. Banyak faktor yang dapat menjadi penyebab diantaranya tidak terkelolanya limbah yang dihasilkan secara baik dalam bentuk penerapan sistem manajemen lingkungan (SML).

Dalam menangani pencemaran di DAS di suatu provinsi dan kabupaten/kota, beberapa BLH telah melaksanakan program pemantauan bersama terhadap ketaatan industri, dari sejumlah industri yang beroperasi melalui pelaksanaan pengawasan dan pembinan. Hasil pemantauan belum ditindaklanjuti dengan pengelolaan secara baik dan kinerja lingkungan masih belum meningkat.

 

Sumber : https://rosiyantoblog.wordpress.com/2017/01/18/menuju-pola-konsumsi-dan-produksi-yang-berkelanjutan-2/

Categories:

Tags:

Comments are closed

PENERAPAN DAN PENILAIAN KESESUAIAN SPM-FP
Penerapan dan Penilaian Kesesuaian SPM-FP
SPMFP2-01
BATIK DARLINGKU
Bimbingan Teknis Elektronik Standardisasi Lingkungan dan Kehutanan
batikdarlingku