STANDARDISASI.menlhk.go.id – Kepala Pusat Standardisasi Lingkungan dan Kehutanan (Pustanlinghut), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Noer Adi Wardojo live di RRI Bandung dari Pasar Cihapit dalam rangka menerapkan standar pelayanan masyarakat (SPM) di fasilitas publik.
Noer Adi Wardojo hadir sebagai narasumber pada acara Talkshow Radio “Bandung Responsif dan Kreatif” Pasar Rakyat Idaman Kota Bandung, bersama Pengamat Pasar Rakyat, Lik Gayantini Aridi, dan Direktur Utama PD Pasar Bermartabat, Ervan Maksum, di Pasar Cihapit, Bandung, Rabu, 19 Oktober 2016 (Rekaman Talkshow dapat diakses pada https://youtu.be/IFzFFCYx-ic).
Menurut Noer Adi Wardojo mengapresiasi kondisi pasar Cihapit yang bersih, nyaman, dan humanis. Menurutnya, pengelola pasar, penjual, maupun pengunjung pasar sudah menunjukkan perilaku yang ramah lingkungan, terutama bagi komunitas-komunitas di Bandung yang sudah menginisiasi Pasar Sae.
Lanjut Noer Adi, mereka sudah mendapatkan informasi mengenai standar pelayanan masyarakat (SPM) ini, “jadi tahap berikutnya adalah dari tim teknis kami, KLHK akan intensif memberikan bimbingan teknis ke rekan-rekan komunitas generasi muda di Bandung mengenai standar pelayanan masyarakat di fasilitas publik ini, juga ditunjukkan bahwa hal tersebut bisa dilakukan secara bertahap, dan bisa mencapai tahapan-tahapan berikutnya yang lebih baik lagi,” kata Noer Adi.
Noer Adi menambahkan bahwa, untuk pasar cihapit tampaknya sudah bersih dan nyaman, namun masih perlu di update lagi, karena pasar cihapit saat ini merupakan percontohan bagi pasar-pasar di Bandung.
“Saya tadi sempat blusukan melihat ke berbagai lorong dan pelosok pasar cihapit bahwa kesan keseluruhannya adalah sudah bersih, tetapi ada beberapa pojok dimana pemilik kiosnya menaruh beberapa kemasan di pojokan yang itu tempat lewatnya lorong pembeli, itu kan kelihatan ya, jadi sebetulnya itu bisa diperbaiki ya,” ucap Noer Adi.
Noer Adi berharap agar perbaikan terkait pengelolaan pasar yang dijalankan secara bertahap tersebut bisa diukur, bisa diaudit, dan bisa dilihat.
“semuanya terukur sehingga menjadi bekal kota Bandung melalui komunitas generasi muda untuk bisa mengawal dan mendampingi pasar-pasar di kota Bandung supaya nanti bisa akan lebih baik lagi, jadi kita investasinya di peningkatan pengetahuan dan kemampuan komunitas generasi muda di Bandung,” imbuh Noer Adi.
“dan yang kita minta adalah untuk konsisten saja termasuk dari para penjaga kios dan penjual di pasar itu, mesti itu perlu dilakukan dengan rajin”, tutup Noer Adi.
Comments are closed