Bogor – (27/09/23), Telah dilaksanakan Diseminasi Standar Pendukung Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 secara hybrid di Hotel Salak Heritage, Bogor dan melalui aplikasi zoom meeting. Diseminasi dibuka oleh Yeri Permata Sari, S.Hut., M.T., M.Sc., selaku Kepala Pusfaster KLHK dan dihadiri sebanyak 120 orang yang berasal dari perwakilan Sekretariat Indonesia’s FOLU Net Sink 2030, PustanPI, Pustarhut, PSIKLH, BBPSIK, BBPSILH, dan 13 BPSILHK.
Dalam sambutan Kepala Badan SILHK yang dibacakan oleh Kepala Pusfaster, Yeri Permata Sari, disampaikan bahwa pada tahun 2022 BSILHK telah menyusun 19 standar pendukung Indonesia’s FOLU Net Sink 2030. Pusfaster bersama PustandPI dan Pustarhut telah melakukan penapisan terhadap 19 standar tersebut dan diperoleh 7 standar yang siap untuk dipublikasikan kepada stakeholders melalui Diseminasi standar pendukung Indonesia’s FOLU Net Sink 2030. Tujuan dari Kegiatan diseminasi standar pendukung Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 adalah untuk meningkatkan kapasitas tenaga teknis BSILHK dan memperoleh pemahaman yang sama antar lingkup BSILHK terkait standar yang telah dirumuskan, sehingga memudahkan BPSILHK untuk melakukan fasilitasi dan pendampingan penerapan standar pendukung Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 di tingkat tapak.
Diseminasi kemudian dilanjutkan dengan paparan Dr. I Wayan Susi Dharmawan – BRIN mengenai konektivitas Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dan Serapan Karbon Berbasis Lahan serta standar existing perhitungan karbon yaitu SNI 7724:2019 dan SNI 7725:2019 untuk mendukung implementasi Indonesia’s FOLU Net Sink 2030. M. Ridwan, S.Hut. dari IPB sebagai narasumber dalam kegiatan diseminasi hari ini juga menyampaikan paparan mengenai 2 (dua) judul standar yang disusun bersama PustandPI yaitu Standar Penurunan Emisi dari Kegiatan Pembalakan Berdampak Rendah (Reduce Impact Logging/RIL) dan Standar Penurunan Emisi dari Kegiatan Silvikultur Intensif (SILIN). Dalam paparannya, Ridwan menyampaikan bahwa standar penurunan emisi dari kegiatan RIL dan SILIN sangat dibutuhkan oleh PBPH sebagai pedoman untuk mendukung Indonesia’s FOLU Net Sink 2030. Lebih lanjut Ridwan menyatakan bahwa standar-standar ini perlu ditindaklanjuti untuk menjadi SNI sehingga dapat segera diterapkan dan diintegrasikan ke dalam regulasi teknis.
Selanjutnya, dilakukan pemaparan 5 (lima) judul standar oleh masing-masing perwakilan konseptor dari PustanPI yaitu Standar Restorasi Ekosistem Hutan Mangrove Untuk Aksi Mitigasi Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 oleh Fentie Julianti Salaka, Standar Menara Pemantau Api dalam Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan di Lahan Mineral serta Standar Embung Air dalam Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan di Lahan Mineral disampaikan oleh Indah Bangsawan. Selanjutnya, paparan Standar Khusus Estimasi Emisi Gas Rumah Kaca Tier 3 pada Kebakaran Gambut oleh Mirna Aulia Pribadi, dan Standar Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan Aksi Mitigasi Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 oleh Alifa Zahra Adhyana. Kelima standar ini sebagian telah ditetapkan sebagai SNI dan sebagian menjadi manual FOLU, sebagai pedoman pencapaian target Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 hingga tingkat tapak.
Kepala Pusfaster, Yeri Permata Sari, dalam penutupan diseminasi menyampaikan bahwa hasil diseminasi akan ditindaklanjuti dengan melakukan Rapat Koordinasi bersama Ditjen Teknis terkait untuk mengintegrasikan standar ke dalam regulasi teknis sehingga dapat diterapkan secara masif. Selain itu, Pusfaster juga akan melakukan koordinasi dengan Sekretariat Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 untuk mengintegrasikan standar ke dalam instrumen Indonesia’s FOLU Net Sink 2030.
Comments are closed