STANDARDISASI.menlhk.go.id – Kepala Pasar Cihapit Kota Bandung, Muhamad Rizal Faizal mengaku pihaknya menggandeng pemuda, mahasiswa, serta warga masyarakat untuk berkolaborasi di lapangan dalam rangka membenahi pasar cihapit menuju pasar rakyat yang ramah lingkungan.
“beberapa mahasiswa mahasiswi berkolaborasi dengan kita dilapangan, ketika kita melakukan banyak event atau kegiatan, bandung ini punya warga masyarakat yang sangat kreatif potensial, tinggal bagaimana kita berkolaborasi, bagaimana kita berkomunikasi dengan mereka, melibatkan mahasiswa, pemuda itu sangat efektif,” tutur Faizal, di Pasar Cihapit, Bandung, Rabu, 19 Oktober 2016.
Menurut Faizal, sejauh ini pihaknya melakukan pengelolaan pasar Cihapit memakai pendekatan emosional, tentu hal itu sesuai dengan aturan SOP nya PD pasar bermartabat di Kota Bandung.
“dilapangan kita melakukan pendekatan emosional dari perubahan mindset atau kebiasaan dari warga pedagang itu sendiri pelan-pelan-pelan mulai ada sedikit perubahan mereka merasa memiliki dari arti bagaimana menjaga posisi ruang dagang itu dalam keadaan bersih, nah hari selasa itu kita tetapkan sebagai selasih, selasa bersih-bersih, jadi dari situ mulai kita mencoba menerapkan itu semua dan akhirnya alhamdullah bersih,” kata Faizal.
Lanjut Faizal, ia juga berharap bahwa di pasar tradisional kita juga bisa bertransaksi, bisa menjalin satu keluarga, bisa menjalin satu komunitas tersendiri,
“alhamdulillah perubahan terjadi dan pengunjung sudah mulai datang, kalau dulu itu jam 10-11 sebagian pedagang sudah pada tutup, sudah pada pulang, kalau sekarang sampai jam 2 masih bertahan, iya itu yang kami rasakan, kan gini, sebelum itu separuh pasar ini kosong, kumuh, pembeli jadi males berkunjung, saya terapkan itu, saya coba ingatkan itu, andaikan ini bersih, andaikata ini bagus, nyaman orang pasti akan datang,” imbuh Faizal.
Faizal menjelaskan bahwa saat ini pasar Cihapit menjadi idaman masyarakat kota bandung, sudah mulai banyak pengunjung yang berbelanja, kios-kios dan lapak juga mulai bertambah.
“Semua ada 176 pedagang, jadi 90 jumlah kios 86 lapak meja, kalau pengunjung sekarang sudah mulai bergeser kearah 30-40 orang, kalau kemaren-kemaren ya yang belanja paling cuma 50-10 orang lah, kalau sekarang alhamdulillah sudah banyak pengunjung, kan itu bisa dilihat grafiknya, misalkan kita tanya ke warga pedagang, kalau warga pedagang pendapatannya sedikit naik, kunjungannya bertambah, lalu pelanggan baru mulai berdatangan, itu kan pernah kita hitung, pakai hitungan manual, tiap harinya begitu, berapa yang datang belanja dan lain hal,” tutup Faizal.
Comments are closed