Hari Hutan International 2018 yang diperingati setiap 21 maret 2018 disemarakkan dengan digelarnya TalkShow yang diselenggarakan oleh Pusat Standarisasi Lingkungan dan Kehutanan Kementerian Lingkingan Hidup dan Kehutanan (Pustanlinghut KLHK).
Dalam TalkShow yang bertempat di Taman Menteng Jakarta, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengambil tema “Bring forest to the city for better urbanscape”. TalkShow itu bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat agar terciptanya ruang hijau di lingkungan perkotaan, dan mendukung penyediaan hutan kota beserta panduan sesuai dengan standarnya.
“Dengan adanya ruang terbuka hijau di lingkungan perkotaan dapat menurunkan suhu kota agar semakin sejuk. Selain itu ruang hijau juga berperan dalam menjaga kelangsungan makhluk hidup,” kata Anggia Murni selaku perwakilan dari Indonesia Landscape Industries Network (ILINET), Rabu (21/3). ILINET juga memberikan wawasan tentang tanaman yang mempunyai nilai fungsi, seperti tanaman thunbergia yang sebaiknya tidak di tanam di lingkungan anak-anak karena bunga dari tamanan tersebut paling di senangi kumbang yang akan mengganggu tempat bermain anak-anak.
Selain ILINET dalam diskusi tersebut turut hadir perwakilan dari Urban Guerrilla yang bergerak di bidang pembangunan perkotaan. Dalam hal ini Urban Guerilla berkomitmen untuk menyeimbangkan antara pembangunan kota dan penyediaan ruang terbuka hijau. “Komitmen kami berusaha untuk menyeimbangkan pembangunan perkotaan dan membantu mewujudkan tersedianya ruang hijau di lingkungan perkotaan. Karena dengan tersedianya ruang terbuka hijau ketersediaan oksigen dan air bagi kehidupan kota tetap terjaga bagi kita semua,” pungkas Ardzuna Sinaga dari Urban Guerrilla.
Dalam TalkShow tersebut, turut hadir Direktorat Konservasi Tanah dan Air, perwakilan dari Direktorat Penataan Bangungan dan Lingkungan Kementerian PUPR dan Green Building Council Indonesia (GBCI).
Comments are closed