Bogor – (04/09/23), Telah dilaksanakan Pembukaan “Workshop Scaling Sustainable Consumption and Production (Scaling SCP)” secara hybrid di Swiss-Bel Hotel dan zoom meeting. Rangkaian Workshop ini diselenggarakan pada 4 September 2023 – 6 September 2023 dengan tema pada Hari 1 “Deep Dive Sustainable Public Procurement (SPP) Monitoring & Evaluation (M&E) dan perhitungan dampak”, Hari 2 “Ecolabel Benchmarking Workshop”, dan Hari 3 “Empowering SMEs Readiness towards Green Public Procurement or Sustainable Public Procurement  (G-/SPP) in Indonesia”. Rangkaian Workshop ini dibuka oleh Yeri Permata Sari, S.Hut., M.T., M.Sc., selaku Kepala Pusat Fasilitasi Penerapan Standar Instrumen LHK (Pusfaster) dan dihadiri oleh 30 orang secara luring di Swiss Bel-Hotel Bogor dan 55 orang secara daring. Peserta yang hadir diantaranya Perwakilan dari Direktorat Pengendalian Usaha Pemanfaatan Hutan, KLHK; Direktorat Bina Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hutan, KLHK; Biro Umum, KLHK; Sekretaris Ditjen PPKL cq. Sekretariat PROPER, KLHK; Direktorat Pengembangan Iklim Usaha dan Kerja Sama Internasional, LKPP; Lembaga Penyelenggara Pelatihan Pengadaan Barang/Jasa, LKPP; Direktorat Lingkungan Hidup, Bappenas; Direktorat Perencanaan, Evaluasi, dan Informasi Pembangunan Daerah, Kemendagri; Asdep Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan, Kemenkomarves; Direktorat Standardisasi dan Pengendalian Mutu, Kemendag; Direktorat Konservasi Energi, Kementerian ESDM; Pusat Industri Hijau, Kemenperin; Sekretariat Deputi Bidang Usaha Mikro, KemenkopUKM; Pusat Riset Sistem Produksi Berkelanjutan dan Penilaian Daur Hidup, BRIN; Balai Penerapan Standar Instrumen LHK (Bogor, Banjarbaru, Makassar, Samboja, Solo, Kuok); Perwakilan pemerintah daerah dari 5 Provinsi Pilot Project (Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, Jawa Timur, Kepulauan Riau); HIPMI; APKINDO; APITU; KADIN; Dr. Kiman Siregar, Pakar LCA; Dr. Edi Iswanto Wiloso, Pakar LCA; Yayasan Pengembangan Produksi Bersih Nasional (PBBN); GIZ Scaling Sustainable Consumption and Production (Scaling SCP) Team and Consultant; dan Pakar dari Oeko Institute.

Dalam sambutannya, Yeri Permata Sari menyampaikan bahwa serangkaian Workshop Project Scaling SCP ini merupakan bagian dari kerangka proyek kerjasama luar negeri Scaling SCP dengan Pusfaster yang didanai oleh Kementerian Federal Jerman untuk Lingkungan, Konservasi Alam, dan Keselamatan Nuklir (BMUV) Jerman dan diimplementasikan oleh GIZ. Scaling SCP merupakan kelanjutan dari Proyek kerjasama Advance Sustainable Consumption and Production (SCP) saat itu dengan Pustanlinghut (saat ini Pusfaster) untuk mendukung sirkular ekonomi dan SCP lewat penerapan Ekolabel tipe I and II dan Sustainable Public Procurement (SPP).

Yeri Permata Sari juga mengingatkan bahwa sesuai hasil pelaksanaan Kick Off Meeting Scaling SCP yang telah dilaksanakan pada tanggal 11 April 2023 yang lalu, pelaksanaan proyek sangat mendukung capaian SDGs 12.7 Mempromosikan praktek pengadaan publik yang berkelanjutan, sesuai dengan kebijakan dan prioritas nasional melalui penerapan standar produk ramah lingkungan dalam dokumen Long Term Action Plan yang juga akan mengatur terkait mekanisme insentif dan keterlibatan para pihak untuk keberhasilan pelaksanaan Sustainable Public Procurement.

Rangkaian kegiatan Workshop dilanjutkan dengan Progress Report – IND M&E oleh Mr. Kai Hoffman selaku Director Project Scaling SCP. Pada paparannya Mr. Kai mengatakan bahwa tujuan Scaling SCP adalah untuk mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) Scaling SCP dengan menggunakan tools Sustainable Public Procurement (SPP) dan Ekolabel. Indikator keberhasilan berupa 1) Meningkatkan Indeks Sustainable Public Procurement (SPP) sebesar 1 poin per negara dengan indeks skor SDGs 12.7 SPP untuk Indonesia yaitu 2.4 poin dimana target yang diharapkan adalah 3.4 poin. 2) Menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 20% per produk dengan long-list produk dikembangkan dan baseline untuk produk dihitung. Saat ini, progress Scaling SCP di Indonesia adalah Konsolidasi untuk pilot project di 5 (lima) Provinsi Indonesia (Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, Jawa Timur dan Kepulauan Riau). Langkah ke depan untuk Project Scaling SCP yaitu 1) pembentukan National SPP Steering Committee; 2) Project Implementation Unit (dipimpin oleh Pusfaster) untuk memutuskan Pilot Project, menentukan Group Product, dan mendukung rencana pengembangan kapasitas; serta 3) Pusfaster memutuskan skema Ekolabel yang memenuhi syarat SPP berdasarkan informasi dari Benchmarking.

Seluruh materi yang disampaikan pada workshop ini diharapkan dapat membuka horizon para pihak terkait skema sertifikasi produk ramah lingkungan di Indonesia, cara mengukur dampak lingkungan hidup positif dari produk ramah lingkungan, dan pentingnya dukungan untuk UKM di Indonesia mendapatkan akses dan kemudahan untuk melakukan sertifikasi produknya menjadi ramah lingkungan. Workshop ini juga diharapkan memperkuat komitmen pemerintah dan swasta dalam mendukung praktek berkelanjutan melalui perbanyakan produk ramah lingkungan di pasar. 

Categories:

Comments are closed

PENERAPAN DAN PENILAIAN KESESUAIAN SPM-FP
Penerapan dan Penilaian Kesesuaian SPM-FP
SPMFP2-01
BATIK DARLINGKU
Bimbingan Teknis Elektronik Standardisasi Lingkungan dan Kehutanan
batikdarlingku