Banjarbaru – (07/11/23), Dalam rangka penguatan penerapan standar, Tim Pusat Fasilitasi Penerapan Standar Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Pusfaster) melakukan kunjungan ke KHDTK Tumbang Nusa di Pulang Pisau dan melakukan sharing knowledge dengan Tim BPSILHK Banjarbaru terkait Standar Pelayanan Masyarakat di Pos-Pos Fasilitas Publik. Standar SPM-FP Tempat Rekreasi sangat potensial diterapkan di KHDTK Tumbang Nusa dalam rangka mendukung pe ngembangan Education Park di BPSILHK Banjarbaru di masa mendatang. KHDTK Tumbang Nusa menjadi salah satu fasilitas yang dibuka untuk publik sehingga rawan terhadap penurunan kualitas lingkungan. Pengelolaan fasilitas publik yang lebih ramah lingkungan dilakukan melalui penyediaan sarana dan prasarana, pemberian informasi dan edukasi kepada pengguna fasilitas publik dengan melakukan efisiensi air, energi, material/bahan, dan pengelolaan sampah.

Kegiatan sharing knowledge tersebut dilanjutkan dengan kunjungan Yeri Permata Sari selaku Kepala Pusat Fasilitasi Penerapan Standar Instrumen LHK (Pusfaster) bersama dengan Nur Sumedi selaku Sekretaris Badan Standardisasi Instrumen LHK, Widhi Handoyo selaku Kepala Pusat Standardisasi Instrumen Kualitas Lingkungan Hidup, Ivan Yusfi Noor selaku Kepala Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Lingkungan Hidup Samarinda, dan Sujarwo Sujatmoko selaku Kepala BPSILHK Banjarbaru, mendampingi Ary Sudijanto selaku Kepala Badan Standardisasi Instrumen LHK (BSILHK), pada hari Rabu tanggal 8 November 2023. Kegiatan ini dilakukan untuk meninjau pembangunan Pusat Informasi Standar dan IPTEK Gambut di KHDTK Tumbang Nusa. 

Pada kesempatan tersebut, Kepala BSILHK memberikan arahan terkait pengembangan potensi lahan Gambut melalui pemanfaatan tanaman Purun. Tanaman Purun (Lapironia articulata) adalah sejenis tanaman rumput anggota famili teki-tekian (Cyperaceae) yang tumbuh dengan baik di lahan Gambut di wilayah Indonesia. Tanaman tersebut juga telah dikenal memiliki potensi manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar KHDTK Tumbang Nusa sehingga dapat meminimalkan kegiatan masyarakat yang dapat merusak kawasan hutan. Tanaman Purun bahkan digadang-gadang sebagai komoditas lokal pengganti plastik. Kepala Badan menyampaikan bahwa kualitas produk hasil pemanfaatan dan pengelolaan proses produksi tanaman Purun harus didukung standar pemanfaatan dengan hasil yang terukur. Kendali atas produk dan proses produksi tanaman Purun melalui standar akan dapat meningkatkan daya saing (branding) produk hasil pemanfaatan tersebut. 

Setelah kunjungan ke lokasi pembangunan Pusat Informasi Standar dan IPTEK Gambut di KHDTK Tumbang Nusa, Tim BSILHK kemudian bersama-sama menghadiri puncak acara Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) di Taman Wisata Alam (TWA) Bukit Tangkiling yang dibuka dan dihadiri oleh Ibu Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Tema yang diangkat dalam HKAN Tahun 2023 adalah “Hapungkal Himba Kalingu” yang artinya “Jiwa yang damai dalam Harmoni Rimba Belantara”.

Categories:

Comments are closed

PENERAPAN DAN PENILAIAN KESESUAIAN SPM-FP
Penerapan dan Penilaian Kesesuaian SPM-FP
SPMFP2-01
BATIK DARLINGKU
Bimbingan Teknis Elektronik Standardisasi Lingkungan dan Kehutanan
batikdarlingku