Jakarta – (08/08/2024), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menggelar acara Festival Lingkungan, Iklim, Kehutanan, Energi Baru Terbarukan 2 (LIKE 2) dari tanggal 8 hingga 11 Agustus 2024 di Hall A & B Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta. Festival LIKE 2 merupakan sebuah program yang diinisiasi oleh Kementerian LHK dalam rangka road to COP ke-29 UNFCCC 2024 yang akan berlangsung di Baku, Azerbaijan pada pertengahan November mendatang. Festival ini menjadi wadah untuk memperkenalkan hasil kerja nyata dan upaya perbaikan kebijakan serta implementasinya di sektor kehutanan dan lingkungan hidup. Rangkaian acara Festival LIKE 2 dimeriahkan dengan 16 sesi talkshow, 57 booth pameran, berbagai lomba, 26 layanan coaching clinic/konsultasi, jalan sehat bersama, gowes, fun riding kendaraan konversi listrik, uji emisi kendaraan bermotor, dan menghadirkan beberapa musisi ternama Tanah Air di “I Like Concert” yaitu Maliq & D’essentials, Happy Asmara, Tulus, Ndarboy hingga Lyodra.

Pembukaan acara ini dihadiri oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Sekretariat Jenderal KLHK, Dirjen PPKL, Eselon I Lingkup KLHK, Direktur Penyaluran Dana BPDLH, Sekjen Kementerian ATR/BPN (Suyus Windayana), Direktur Transmedia (Latif Harnoko), dan Perwakilan Detik.com. Acara Festival LIKE 2 dibuka langsung oleh Menteri LHK dengan memaparkan beberapa pencapaian kinerja melalui corrective action, inovasi dan peningkatan kinerja yang terukur, diantaranya yaitu:

  1. Kebakaran hutan dan lahan yang telah ditangani secara optimal selama periode 2015-2024 dengan penurunan luas area terdampak karhutla sebesar 29-94%,
  2. Pemulihan ekosistem gambut seluas 5,75 ha; 4,1 juta ha di areal konsesi dan 1,65 juta ha di lahan masyarakat,
  3. Pembangunan 140 unit stasiun pemantauan kualitas udara ambien di seluruh Indonesia akibat dampak dari transportasi dan industri,
  4. Tata kelola lingkungan berkelanjutan dilakukan dengan menerapkan kajian lingkungan hidup strategis untuk mendukung perencanaan pembangunan kelanjutan dan AMDALNET untuk mendukung akselerasi persetujuan lingkungan lebih transparan dan akuntabel,
  5. Aksi penurunan emisi gas rumah kaca dari sektor kehutanan dan lahan dilakukan melalui FOLU NET SINK 2030 dengan target emisi negatif sebesar 140 juta ton CO2 ekuivalen pada tahun 2030,
  6. Inventarisasi sumber daya hutan dilakukan melalui SIGAP yang merupakan satu simpul jaringan informasi geospasial nasional dan telah dilakukan pelepasan kawasan hutan melalui TORA seluas 4,1 juta ha untuk pemberdayaan masyarakat dan menjaga keberlanjutan hutan serta pemerataan ekonomi,
  7. Dilaksanakan program rehabilitasi hutan dan lahan melalui Kebun Bibit Rakyat (KBR), Bangunan Konservasi Tanah dan Air (BKTA) dan pembangunan persemaian untuk memulihkan dan mempertahankan dan meningkatkan fungsi hutan dan lahan guna meningkatkan daya dukung produktivitas dan perannya dalam menjaga sistem penyangga kehidupan,
  8. Untuk mengelola hutan lestari dalam kawasan hutan negara/hutan hak adat masyarakat diberikan akses perhutanan sosial,
  9. Untuk mempertahankan daya guna material yang bersifat regeneratif dilakukan konsep ekonomi sirkular yang telah mengubah paradigma pengelolaan limbah dan untuk meningkatkan lingkungan hidup yang bersih, teduh dan berkelanjutan dilakukan revitalisasi adipura,
  10. Dalam mengatasi kejahatan lingkungan, konsistensi dan intensitas penegakan hukum lingkungan terus dilaksanakan melalui penanganan pengaduan; sanksi administratif dan gugatan perdata,
  11. Dilakukan konsep ekoriparian untuk menurunkan beban pencemaran pada air limbah domestik,
  12. Dilakukan program sekolah adiwiyata dengan gerakan peduli & berbudaya lingkungan hidup di sekolah yang merupakan aksi kolektif untuk menciptakan lingkungan sekolah yang ramah lingkungan hidup yang terus meningkat jumlahnya,
  13. Pemantauan dan penerapan standar LHK telah dilakukan dengan penyusunan 247 standar hingga 2024, dan untuk keperluan penelitian dan pengembangan dan pelatihan ditetapkan 50 KHDTK dengan luas pengelolaan mencapai 49 ribu ha.

Presiden Joko Widodo turut hadir dalam acara Festival LIKE 2 di hari kedua yaitu Jumat, 9 Agustus 2024 dengan menyerahkan Surat Keputusan (SK) Perhutanan Sosial dan SK Tanah Obyek Reforma Agraria (TORA) kepada masyarakat dan juga memberikan dukungan kepada masyarakat dalam kerja aksi lingkungan berupa Sertifikat Layanan Dana Masyarakat untuk menandai hadirnya Layanan Dana Masyarakat untuk Lingkungan. Setelah acara penyerahan, Presiden Jokowi meluangkan waktu untuk mengunjungi beberapa booth yang ada di Festival LIKE 2.

Pada hari ketiga acara Festival LIKE 2, KLHK memberikan penghargaan kepada para pelaksana Program Kampung Iklim (ProKlim) dan penghargaan kepada 80 mitra yang turut menjaga dan melestarikan lingkungan hidup Indonesia. Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi atas kontribusi para pejuang iklim dalam mendukung keberlanjutan lingkungan. Talkshow bertajuk “AlamPro Indonesia (Akademi Alam Proklim Indonesia): Moving Forward dari Social Movement menuju Social Entrepreneurship” atau “AlamPro Indonesia: Bergerak dari Gerakan Sosial Menuju Kewirausahaan Sosial”. Talkshow ini membahas upaya untuk merumuskan keberlanjutan Program Kampung Iklim (ProKlim), yang telah berjalan konsisten selama 13 tahun sejak diluncurkan pada tahun 2012. Program ini menjadi bukti nyata upaya masyarakat Indonesia dalam mewujudkan pembangunan rendah karbon dan berketahanan iklim, terutama di tingkat tapak. ProKlim terus menunjukkan perkembangan yang signifikan, tercatat sebanyak lebih dari 10.113 unit Kampung Iklim telah terbentuk hingga Juli 2024. Angka ini diperkirakan akan terus bertambah seiring dengan semakin tingginya kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam menjaga lingkungan. Kegiatan di hari ketiga Festival LIKE 2 ini menjadi salah satu langkah penting dalam memastikan keberlanjutan ProKlim dan transformasinya dari gerakan sosial menuju kewirausahaan sosial, yang diharapkan dapat memberikan dampak lebih luas bagi masyarakat dan lingkungan.

Pada hari Minggu, 11 Agustus 2024 acara Festival LIKE 2 diakhiri dengan kegiatan jalan sehat ‘I Like Walk‘ yang dipimpin dan ditutup langsung oleh Alue Dohong selaku Wakil Menteri LHK. Jumlah peserta yang mengikuti ‘I Like Walk‘ mencapai 5.000 orang. Pada sore harinya, dilaksanakan kegiatan I Like Gowes yang diikuti sekitar 550 pesepeda dari berbagai komunitas. Kegiatan I Like Walk dan I Like Gowes dilakukan untuk mengajak masyarakat dalam mengurangi emisi dari kegiatan sehari-hari termasuk dengan berjalan kaki dan bersepeda.

Categories:

Tags:

Comments are closed

PENERAPAN DAN PENILAIAN KESESUAIAN SPM-FP
Penerapan dan Penilaian Kesesuaian SPM-FP
SPMFP2-01
BATIK DARLINGKU
Bimbingan Teknis Elektronik Standardisasi Lingkungan dan Kehutanan
batikdarlingku